Rabu, 06 Januari 2016

Filosofi Ida Sang Hyang Widhi Wasa

Makna dan Filosofi Ida Sang Hyang Widhi Wasa

Sang Hyang Widhi (disebut juga sebagai Acintya atau Sang Hyang Tunggal) adalah sebutan bagi Tuhan yang Maha Esa dalam agama Hindu Dharma masyarakat Bali. Dalam konsep Hinduisme, Sang Hyang Widhi dikaitkan dengan konsep Brahman. Dalam bahasa Sanskerta, 'Acintya' memiliki arti 'Dia yang tak terpikirkan,' 'Dia yang tak dapat dipahami,' atau 'Dia yang tak dapat dibayangkan.'

Filosofi

"Hyang" merupakan sebutan untuk keberadaan spiritual memiliki kekuatan supranatural, bagaikan matahari di dalam mimpi. Kedatangannya dalam hidup seseorang memberikan kesenangan tanpa jeda dalam waktu lama yang tak dapat dibedakan antara mimpi dan realita. Orang-orang Indonesia umumnya mengenal kata ini sebagai penyebutan untuk penyebab keindahan, penyebab semua ini ada (pencipta), penyebab dari semua yang dapat disaksikan, atau secara sederhana disebut Tuhan.

Definisi Etimologi

Sang Hyang Widhi, berasal dari akar kata "Sang", "Hyang", dan "Widhi".
  • Sang, memiliki makna personalisasi atau identifikasi. Contoh penggunaan kata lainnya: sang bayu, sang Nyoman, sang Raja, dan lain-lain.
  • Hyang, terkait dengan keberadaan spiritual yang dimuliakan atau mendapatkan penghormatan yang khusus. Biasanya, ini dikaitkan dengan wujud personal yang bercahaya dan suci.
  • Widhi sama dengan widya artinya pengetahuan, memiliki makna penghapus ketidaktahuan. Penghapus ketidaktahuan memiliki wujud yang beragam menurut jalan ketidaktahuan diselesaikan. Wujud-wujud ini menjadi media bagaimana manusia dan ciptaan di jagat raya ini mengerti dan memahami diri dan lingkungannya. Widhi dapat berupa: cahaya, suara, wujud tersentuh, sensasi tersensori, memori pikiran, rasa emosional, radiasi bintang, pengartian tanda, rasa kecapan, dan lain-lain. Widhi ini sangat terkait dengan dharma, atau lingkungan yang merupakan pustaka abadi dimana manusia dapat membaca keseluruhan pengetahuan tentang widhi. Dharma secara keseluruhan adalah widhi itu sendiri. Terkait dengan proses belajar, dharma tampaknya terpartisi menjadi arus berlanjut yang hadir kepada manusia tanpa henti hingga masa manusia itu berakhir.

Dharma

Dharma adalah pustaka atau sarana belajar manusia untuk mengerti dan memahami semua pengetahuan untuk menyelesaikan ketidaktahuan. Dharma ini pun menjadi jalan untuk dapat memahami kemahakuasaan, termasuk memahami 'Sang Hyang Widhi'. Dharma ini secara nyata adalah lingkungan manusia, dari yang menyusun manusia itu sendiri hingga hal-hal di luar manusia.

Sang Hyang Widhi

Secara deskriptif, makna Sang Hyang Widhi tidak cukup untuk diungkapkan dengan beberapa kalimat. Namun, dengan adanya dharma, semua orang dapat memahami makna sang hyang widhi ini secara utuh. Bahwa sang hyang widhi dipahami pertama melalui terlihatnya matahari di dalam mimpi seseorang, yang memberikan kesenangan luar biasa atau kesenangan tertinggi dari yang pernah dia rasakan. Kesenangan atau kebahagiaan ini berlanjut beberapa hari tanpa jeda. Namun, seseorang tidak dapat melihat matahari di dalam mimpi jika di dalam kenyataan ini dia tidak perhatian dengan matahari dan perkembangan hari siang dan malam.
Sang Hyang Widhi secara sederhana berarti dia yang memancarkan widhi atau penghapus ketidaktahuan. Dengan batasan media yang berupa cahaya, maka sang hyang widhi adalah sumber cahaya. Sumber cahaya ini berupa matahari atau sumber cahaya lain. Dengan demikian, dengan membatasi bentuk widhi berupa cahaya, sang hyang widhi adalah sumber cahaya.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sang_Hyang_Widhi

Kitab Suci Agama Hindu

 Kitab Kitab Suci Agama Hindu

Ada beberapa kitab yang dianggap suci oleh umat Hindu, sebagai berikut:
1. Veda (baca : Weda), merupakan sastra tertua dalam sejarah peradaban manusia, disusun kembali oleh Byasa (Vyasa – hidup di sekitar abad 18 SM hingga abad 15 SM). Veda dibagi menjadi 4 bagian : Rigweda, Yajurweda, Samaweda dan Atharwaweda. Keempat weda tersebut juga disebut sebagai Sruti (Yang Didengar). Weda juga dibagi menjadi 4 lagi yaitu Samhita, Brahmana, Aranyaka dan Upanishad.
2. Vedanga (baca : Wedangga), merupakan alat bantu untuk memahami Weda. Wedangga terbagi 4 pula yaitu :
  1. Siksha (śikṣā): fonetika dan fonologi (sandhi).
  2. Chanda (chandas): irama.
  3. Vyakarana (vyākaraṇa): tata bahasa.
  4. Nirukta (nirukta): etimologi.
  5. Jyotisha (jyotiṣa): astrologi dan astronomi.
  6. Kalpa (kalpa): ilmu mengenai upacara keagamaan.
3.  Ittihasa (Kisah-kisah, Kejadian Nyata), terdiri dari Ramayana ( disusun oleh Resi Walmiki) dan Mahabarata (disusun oleh Resi Vyasa).
4. Smrti, bukan “wahyu”, melainkan sastra utama. Termasuk kedalamnya adalah:
  1. Dharmasastra, atau sastra hukum dan perundang-undangan.
  2. Itihasa, atau sejarah.
  3. Purana, sastra keagamaan.
  4. Sutra.
  5. Agama
  6. Darshana, filsafat Hindu. Yang termasuk didalamnya adalah apa yang disebut Sad Darshana, enam ajaran filsafat Hindu, yaitu:SamkhyaYogaMimamsaVaisisekaNyaya dan Vedanta.
5. Purana (Cerita Kuno), berisi mitologi dan legenda kuno.
6. Bagavad Gita (Nyanyian Tuhan), bagian dari kisah Mahabarata.
7. Sutra (Benang), berisi pepatah.

Sumber: https://lubukgambir.wordpress.com/2013/10/05/kitab-kitab-hindu/

Perbedaan Kristen Katolik dan Kristen Protestan

Perbedaan Agama Katolik Dan Protestan
1. Kepausan
Perbedaan mendasar Katolik dan Protestan yang pertama adalah, umat Katolik memiliki Paus, pemimpin tertinggi yang bertahta di Vatikan, Roma. Yang dianggap sebagai Paus pertama adalah St. Petrus, salah satu dari 12 murid Yesus, walaupun semasa hidupnya Petrus tak pernah mendirikan agama, apalagi bernama agama katolik. Sebenarnya Paus pertama agama katolik bukanlah Petrus.
Ajaran Petrus adalah monotheisme sama dengan ajaran Yesus, sedangkan agama katolik adalah agama polytheisme warisan dari lembaga keagamaan Romawi yang sudah eksis. Sementara Kristen Protestan tidak mengakui/memiliki pemimpin tertinggi.Hal ini sekaligus memicu perpecahan dan kemunculan Kristen Protestan pada Abad Pertengahan.Saat Paus Leo X ingin membangun gereja termegah sedunia, Basilika St. Petrus di Vatikan, ia mencari dana pembangunan gereja dengan menjual surat Pengakuan Dosa. Penjualan Surat pengakuan Dosa ini diprotes oleh Pendeta Martin Luther yang memutuskan memisahkan diri. Mereka yang menjadi pengikut Martin Luther disebut Protestan.
2. Kitab suci menurut katolik 
 Deutro-Kanonika
Ada perbedaan alkitab suci katolik dan kristen protestan. Kitab suci umat Kristen disebut Bible.Namun Bible menurut Katolik lebih tebal, karena ada tambahan kitab yang dinamakan Deutero-Kanonika.Kitab-kitab tersebut tidak diakui kebenarannya oleh umat kristen Protestan atas doktrin Purgatory, wilayah di antara surga dan neraka, atau disebut Api Penyucian.
3. Denominasi gereja
Dalam tradisi Katolik, orang awam dilarang menafsirkan kitab suci selain Magisterium, yaitu para ahli agama yang berpusat di Roma.Umat Katolik di seluruh dunia tinggal mengikuti penafsiran Magisterium.Sedangkan ajaran Protestan membolehkannya.Dua kebijakan berbeda ini berdampak besar. Umat Katolik di seluruh dunia tinggal imani saja karena memiliki satu pendapat yang sama tentang kitab suci. Sedangkan agama protestan membolehkan penafsiran di luar gereja,sehingga terbagi-bagi menjadi beberapa aliran dan denominasi. Jika umat Katolik bisa datang ke gereja manapun di seluruh dunia, maka berbeda dengan umat Protestan yang tidak mau beribadah jika bukan ke gereja yangsama sekte atau denominasinya.
4. Pendeta kristen protestan 
Dalam agama Katolik, terdapat hirarki pemuka agama.Dari romo/pastur, uskup, kardinal, dan paus.Ada hirarki dalam gereja katolik, yaitu kapel (gereja kecil), gereja paroki (tempat pastur), katedral (tempat uskup/kardinal), dan basilika (tempat paus).Protestan tak memiliki hirarki pemuka agama.
5. Orang Yang Dianggap Kudus (Saint)
Nama-nama orang yang dianggap Kudus biasanya digunakan sebagai nama gereja Katolik (mis: Gereja Santa Maria dan Gereja Santo Petrus). Untuk nama baptis, katolik biasanya diakhiri -us: Petrus, Paulus, Fransiskus. Sedangkan umat Protestan nama baptis menggunakan nama-nama nabi: Abraham, Samuel, Daniel.
6. Sakramen
Sakramen ialah bentuk upacara suci yang wajib dilakukan umat Kristiani sepanjang hidupnya.Gereja Katolik mengakui 7 sakramen, yaitu Baptis (masuk Kristen), Krisma (diberikan saat menginjak remaja), Ekaristi (yang biasa dilakukan di gereja setiap hari Minggu), Imamat (pentahbisan menjadi pastor), pernikahan, pengakuan dosa, dan pengurapan (diberikan saat sakit parah dan hampir meninggal).Untuk gereja Protestan, hanya mengakui 2 sakramen, yaitu Baptis dan Ekaristi.Sakramen Ekaristi dalam ajaran Protestan tidak dilakukan tiap hari Minggu, cukup pada perayaan hari-hari besar saja.
7. Biarawati katolik 
Kerahiban / Biarawan dalam ajaran agama Katolik, hanya laki-laki yang boleh menjadi pastur. Sedangkan dalam Protestan, baik laki-laki maupun perempuan, diberikan hak yang sama menjadi pendeta, meskipun kita lebih sering melihat pendeta laki-laki.
Dalam Katolik, wanita yang ingin beribadah penuh seumur hidupnya bagi Tuhan dapat menjadi suster/biarawati. Syarat menjadi suster sama dengan syarat menjadi pastur, yaitu tidak boleh menikah. Seorang suster harus menutup auratnya dan memakai kerudung.
Tak ada kerahiban dalam ajaran agama kristen protestan pemimpin katolik berdoa ke berhala maria 
8. Umat katolik berdoa ke santo / santa 
. Pengultusan Bu Maria dan para Santo/santa (Orang yang dianggap Kudus)
Umat Katolik sangat mengkultuskan Bu Maria, ibunya Yesus dan para Santo. Kedudukan mereka sangat dikultuskan. Dalam ajaran Katolik ada rosario, semacam tasbih dengan liontin salib, dan berziarah ke Goa Maria. Sementara umat Protestan menolak pengultusan terhadap Maria dan Santo.Gereja Katolik dihiasi patung-patung Yesus, Bunda Maria, santo/santa, hingga patung malaikat, sebagai pelestarian agama pagan Romawi. (harap diingat, pendiri agama katolik bukanlah Petrus murid
 yesus, nama Petrus hanya dicatat. Lembaga keagamaan Romawi pagan sudah ada dan inilah yang jadi cikal bakal agama katolik).
Sedangkan umat Protestan mengharamkan penggunaan patung karena dianggap berhala.Hanya ada patung berbentuk salib biasa, tanpa tubuh Yesus.
9. Perkawinan
Pemuka agama Katolik dari pastur hingga paus tidak boleh menikah, harus membujang seumur hidup (selibat) agar umat katolik tahu mereka konsentrasi penuh terhadap ajaran.Dalam agama Protestan, pendeta diperbolehkan menikah.Dalam agama Katolik, umat hanya boleh terjadi sekali seumur hidup, kecuali jika ditinggal mati pasangannya.Sementara dalam ajaran Protestan dibolehkan bercerai.
10. Peribadatan

Peribadatan Katolik disebut misa, sementara agama Protestan disebut kebaktian. Kedua agama ini beda dalam hal isi maupun tata cara pelaksanaannya, kendati sama-sama dilaksanakan pada hari Minggu. Umat Katolik berdoa membuat tanda salib dengan telunjuk kanan menyentuh dahi, dada, bahu kiri, bahu kanan, secara urut.Sementara umat Protestan hanya berdoa biasa.

Sumber: https://vipstation.wordpress.com/2014/03/20/10-perbedaan-kristen-protestan-dan-katolik/